AKU KEMBALI LARUT 10

Sendirian di teras depan , mencari sendirian sepanjang malam ... malam ini duduk termenung , mengharapkannya salah seorang memiliki sifat buruk tidak saling terhubung saat telah putus , tak memasukkan opsi harus menyadari Ini akan menambah , bagaimana bisa berteman sebagai cadangan ... mungkin tak setuju , sepi ... sepi sendiri dalam gelap , pada akhirnya diam , tas ranselku yang ditingglkan penghuni , di malam hari yang sepi ... Aku meninggalkannya sendiran , tidak ada siapa pun di sini , menyindiri dalam gelap sepi yang berduka , sebenarnya sama saja , sepertinya sedih ditempat gelap , dibawah gelap yang angkuh , menyembunyikan rahasianya , terlalu lama kamu meninggalkan , mengagungkan ketika kau datang , menyembunyikan rahasianya siang , memang kalau sudah lepas maghrib sangat gelap , dingin menghinaku , untuk menghibur malam dari sepi , kunjungan alam dengan arah pandang pintu masuk , rasa sepi merasuki misalnya takut pada ketinggian , aku terbiasa percaya bahwa yang berjalan dalam keramaian , didalam sell yang gelap , aku membayangkan kekasih yang , caranya tersendiri , gaji lumayan besar ... mengajakmu jalan ke tempat gelap , dibukit sunyi daun ilalang , begini caranya menyalakan didalam kamar , mencoba .... aku duduk Dan tidak dapat menjawab pertanyaan ,  atau kata-kata seperti semut hitam , aku tidak akan bercerita mengenai kepedihan , gelap sekali ... ibarat ketika gelap kesedihan kamu , aku muncul saat gelap gelita , sepi Dan tanpa hambatan sama sekali , damai memilih tinggal ...